Japan Interstudy Center Indonesia (JIC Indonesia), merupakan lembaga konsultan pendidikan dan pengembangan karir di Jepang yang telah bekerjasama dengan banyak institusi pendidikan di indonesia khususnya di Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Kunjungan JIC Indonesia ke STAINU Purworejo yang dilakukan pada Selasa, 14 Maret 2023 dengan maksud membicarakan kemungkinan pembentukan Japan Career Center (JCC) di STAINU Purworejo serta kemungkinan kerjasama dengan kampus pendidikan yang ada di Jepang. Acara ini dihadiri oleh Ketua, Wakil ketua, Kaprodi, dan Dosen STAINU Purworejo. Sedangkan dari pihak JIC Indonesia mengirimkan Delegasi yang berjumlah 6 orang, yang beberapa diantaranya adalah orang Jepang asli.
Waka III Bidang Kerjasama dan Mahasiswa, bapak Yulianto, M.Sn mengatakan bahwa, “Dalam rencana kampus STAINU Purworejo yang berbasis Internasional, maka kampus STAINU Purworejo berupaya melakukan kerjasama dengan JIC yang dimana JIC tersebut adalah konsultan pendidikan dengan tujuan untuk mengembangkan bakat dan minat masyarakat sehingga bisa tersalurkan ke negara Jepang dimana nanti setelah lulus dari STAINU akan menghasilkan Job Carier. Jadi mahasiswa itu dilatih untuk Edupreneurship dengan membaca peluang dunia, bukan hanya 1 dunia saja”.
Kedatangan pihak JIC Indonesia disambut hangat oleh Pihak STAINU terbukti dengan jamuan- jamuan makanan khas dari Purworejo. Dalam kesempatan kali ini, pihak JIC meminta kerja sama dengan Kampus STAINU yang nantinya dengan terjalinnya kerjasama tersebut menimbulkan keuntungan dari kedua belah pihak. Bapak Heri sebagai perwakilan dari JIC Indonesia meminta penjelasan terkait Profil STAINU secara umum. Ketua STAINU Purworejo bapak Mahmud Nasir, S.FIL. I., M.Hum. mengatakan bahwa, “STAINU adalah perguruan tinggi yang sudah sepenuhnya berada dibawah naungan lembaga PBNU, di kampus ini terdapat 3 prodi yaitu; PAI, PGMI, dan PIAUD. Selain itu beliau juga menjelaskan jumlah mahasiswa dan dosen yang ada di STAINU Purworejo.
Mendengar penjelasan dari Ketua STAINU Purworejo merespon, “Jika terjadi kesepakatan kerjasama mungkin bisa di bidang pendidikan seperti misalnya ketika ada mahasiswa yang ingin belajar atau mengajar di Jepang nanti bisa kami bantu”, Ucap salah satu perwakilah JIC. Mungkin kedepannya bisa diagendakan untuk diadakan kunjungan dari pihak STAINU ke Jepang begitu juga sebaliknya dengan tujuan agar bisa melihat- lihat bagaimana proses pembelajaran berlangsung”, tambahnya. Menanggapi hal tersebut Wakil ketua III Bidang Kemahasiswaan STAINU Purworejo mengatakan “Untuk kerjasama mungkin kita mulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu seperti seminar atau pelatihan, kalo untuk langsung kunjungan ke Jepang untuk jangka waktu yang lebih lama”. Bapak Yulianto, M.Sn juga mengatakan bahwa, “Untuk pelatihan nanti bisa dilakukan di STAINU terlebih dahulu dengan mendatangkan dosen bahasa Jepang dari Jogjakarta. Pembelajaran bahasa adalah langkah awal kita untuk mencapai tujuan. Di JIC ini kita bisa dilatih berbahasa Jepang dengan lancar dan fasih. Apabila ada mahasiswa STAINU yang berpotensi maka bisa dilakukan pertukaran pelajar STAINU Purworejo (Indonesia) dengan Jepang.”
Wakil Ketua I STAINU Purworejo, Dr. H. Djamal menanyakan “Apakah bisa terjalin kerjasama di bidang penelitian atau riset?”. “Kalau untuk penelitian atau riset mungkin terkendala dengan bahasa, karena orang Jepang tidak bisa berbahasa Inggris disebabkan adanya perbedaan aksen atau kata yang sangat jauh”, terang salah satu perwakilan JIC. Beliau juga menjelaskan untuk fasilitas ruangan atau tempat tidak harus bagus sekali atau tidak harus seperti standar yang ada di Jepang, yang terpenting adalah adanya waktu yang bisa digunakan untuk pembelajaran. Diakhir pembicaraan dari pihak JIC dan STAINU Purworejo juga sempat bertukar informasi terkait sistem pendidikan yang ada di negara Indonesia maupun di Jepang.
Oleh : Rosid Alfianto, Nur Fadhilah, dan Dewi Kusumawati
Beri Komentar